Tragedi Jatuhnya Pesawat Air India di Ahmedabad: 265 Korban Jiwa dan Satu yang Bertahan Hidup
Kecelakaan pesawat Air India di Ahmedabad, India Barat, pada Kamis (12/6/2025) meninggalkan duka mendalam. Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang tengah dalam penerbangan menuju Bandara Gatwick, London, jatuh tak lama setelah lepas landas, menewaskan sedikitnya 265 orang. Angka ini mencakup 24 korban jiwa di darat, menurut konfirmasi Wakil Komisaris Polisi Kanan Desai. Namun, angka tersebut masih bersifat sementara, mengingat banyaknya bagian tubuh korban yang tersebar di lokasi kejadian. Pengujian DNA masih berlangsung untuk memastikan jumlah korban tewas secara resmi, seperti yang disampaikan Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah. Sampel DNA juga akan diambil dari keluarga korban yang tinggal di luar negeri.
Naas tersebut menimpa 169 penumpang berkewarganegaraan India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugal, satu warga Kanada, dan 12 awak kabin. Pesawat dilaporkan mengeluarkan panggilan darurat setelah mencapai ketinggian sekitar 100 meter. Kejadian ini memicu kesedihan mendalam di seluruh dunia.
Di tengah kepiluan, muncul secercah harapan. Vishwash Kumar Ramesh, seorang penumpang asal Inggris, menjadi satu-satunya yang selamat dari tragedi mengerikan tersebut. Meskipun mengalami luka bakar dan cedera serius, Ramesh menceritakan pengalamannya yang mencekam kepada AFP. “Semuanya terjadi di depan mata saya, dan saya bahkan tidak percaya bisa keluar hidup-hidup,” ujarnya. Ia mengingat dengan jelas saat pesawat terasa seperti tersangkut sesaat setelah lepas landas, disusul dengan lampu hijau dan putih yang menyala secara tiba-tiba.
Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengunjungi lokasi kecelakaan dan rumah sakit tempat Ramesh dirawat, menunjukkan rasa simpati dan kepedulian pemerintah terhadap para korban dan keluarga mereka. Sementara itu, Menteri Penerbangan Ram Mohan Naidu Kinjarapu mengumumkan penemuan kotak hitam pesawat, yang diharapkan dapat membantu investigasi dan mengungkap penyebab kecelakaan. Proses analisis data dari kotak hitam ini akan menjadi kunci untuk memahami kronologi kejadian dan mencegah tragedi serupa di masa depan. Semoga penyelidikan ini dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masih menggantung dan membawa keadilan bagi para korban dan keluarga yang berduka.