Lima WNI Ditahan Polisi Malaysia atas Dugaan Pembunuhan Rekan Senegara di Perkebunan Sawit Johor
KLUANG, KOMPAS.com – Sebuah insiden tragis yang merenggut nyawa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di perkebunan kelapa sawit di Desa Paloh, Distrik Kluang, Negara Bagian Johor, Malaysia, telah mengarah pada penangkapan lima rekan senegara korban. Kepolisian Kluang mengonfirmasi penahanan kelima WNI tersebut, menyusul dugaan penusukan fatal yang terjadi di wilayah tersebut.
Kepala Polisi Distrik Kluang, Bahrin Mohd Noh, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan mengenai kejadian memilukan ini pada Sabtu (7/6) pagi. Korban, seorang WNI berusia 30-an, ditemukan dengan luka tusuk serius di dada kiri dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Enche’ Besar Hajjah Khalsom. Namun, nyawanya tidak tertolong dan ia dipastikan meninggal dunia di sana, sebagaimana dilansir dari kantor berita Malaysia, *Bernama*.
Menyusul laporan tersebut, tim gabungan dari Departemen Investigasi Khusus (D9) Markas Besar Kepolisian Johor, Divisi Investigasi Kriminal Kluang, serta personel dari Kantor Polisi Paloh, segera bergerak melakukan penyelidikan intensif. Upaya cepat mereka membuahkan hasil, di mana kelima terduga pelaku berhasil diamankan di sekitar lokasi kejadian di Kluang.
Bahrin Mohd Noh menambahkan, kelima WNI yang ditahan berusia antara 21 hingga 31 tahun dan identitas mereka belum dipublikasikan. Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa para terduga pelaku tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Selain itu, hasil tes urine yang dilakukan terhadap mereka juga menunjukkan negatif narkotika, mengindikasikan mereka bebas dari penggunaan zat terlarang. Kelima tersangka kini mendekam di tahanan selama tujuh hari, terhitung sejak Minggu (8/6/2025), guna mempermudah proses penyelidikan lebih lanjut.
Atas dugaan kejahatan serius ini, kelima WNI tersebut akan disangkakan berdasarkan Pasal 302 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Malaysia. Ancaman hukuman untuk pasal ini adalah hukuman mati, menunjukkan betapa seriusnya tindak pidana yang mereka hadapi.
Hingga berita ini ditulis pada Senin (9/6/2025) sore, *BBC News Indonesia* telah berupaya menghubungi Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Judha Nugraha, terkait perkembangan kasus ini. Namun, belum ada tanggapan resmi yang diterima dari pihak Kemlu RI mengenai insiden yang menimpa WNI di Malaysia ini.