Tragedi KM Barcelona VA: Mimpi Polwan Anggela Maabuat Terancam Usai Berkas Penting Lenyap dalam Kebakaran Kapal di Perairan Talise
MANADO – Insiden terbakarnya Kapal Penumpang KM Barcelona VA di Perairan Talise, Minahasa Utara (Minut) pada Minggu (20/7), tak hanya merenggut tiga nyawa, namun juga meninggalkan trauma mendalam bagi para korban selamat. Namun, di balik duka itu, tersimpan kisah pilu tentang harapan yang nyaris sirna, dialami oleh salah seorang penumpang yang berjuang dari Pelabuhan Melonguane, Kabupaten Talaud, menuju Pelabuhan Manado.
Anggela Maabuat, salah satu penumpang yang berhasil selamat dari tragedi nahas tersebut, kini harus berhadapan dengan kenyataan pahit. Mimpinya untuk menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan) terancam kandas setelah berkas-berkas penting untuk pendaftaran Polisi Wanita (Polwan) turut lenyap dilalap si jago merah di dalam kapal.
Meski didera trauma mendalam akibat peristiwa tersebut, Anggela (23 tahun) tak membiarkan kelelahan fisik dan psikis yang menderanya menghalangi tekadnya. Pada Senin (21/7) pagi, ia langsung mendatangi Markas Polda Sulawesi Utara (Sulut) untuk melaporkan kehilangan dan mengurus ulang dokumen-dokumen penting tersebut yang menjadi syarat utama penerimaan Polwan.
“Saat ini dokumen sementara diurus. Sejak pagi tadi sudah datang langsung ke Polda untuk urus itu,” ujar Anggela dengan suara parau. Ia menambahkan, “Memang masih lelah. Tapi saya harus kuat. Saya harus berusaha untuk mengurus berkas yang hilang, apalagi ini juga sudah di tahap melengkapi berkas.”
Syukurnya, di tengah keputusasaan atas hilangnya berkas impian, Anggela Maabuat tetap bersyukur karena nyawanya berhasil terselamatkan dari amuk api di KM Barcelona VA. Ia menceritakan bahwa dirinya ditolong oleh sekelompok nelayan yang sigap datang beberapa saat setelah insiden kebakaran kapal.
“Nelayan yang menolong, lalu saya dibawa ke Pulau Serei. Setelah itu saya dan salah seorang ibu yang juga korban kebakaran kapal memutuskan pulang menggunakan kendaraan umum, tanpa harus menunggu proses evakuasi resmi dari pihak lain,” pungkas Anggela, mengenang momen penyelamatan dan perjuangannya kembali ke daratan.