Pesta Kemenangan Bersejarah PSG di Liga Champions Berujung Duka dan Kericuhan Massal di Paris
Kegembiraan atas keberhasilan Paris Saint-Germain (PSG) menjuarai Liga Champions musim 2024/25 yang dinanti-nantikan justru berujung duka dan kekacauan massal di Paris, Prancis, akhir pekan ini. Selebrasi liar para penggemar di ibu kota Prancis itu menelan dua korban jiwa dan menyebabkan lebih dari 500 orang ditangkap aparat keamanan.
Kemenangan bersejarah PSG dalam final Liga Champions, yang digelar di Munich, Jerman, pada Sabtu malam waktu setempat, 31 Mei, memicu euforia gila-gilaan di seluruh Paris. Namun, kegembiraan tersebut dengan cepat berubah menjadi tragedi. Kementerian Dalam Negeri Prancis mengonfirmasi dua korban jiwa dalam pesta liar itu: seorang anak laki-laki berusia 17 tahun meninggal dunia akibat luka tikam di kota Dax, barat daya Paris, sementara seorang pria 23 tahun tewas setelah skuter yang dikendarainya ditabrak kendaraan lain di jantung kota Paris, seperti dilansir *Euro News* pada Minggu.
Selain korban jiwa, laporan tersebut juga mencatat 192 orang mengalami luka-luka. Salah seorang petugas keamanan bahkan berada dalam kondisi koma setelah wajahnya terkena ledakan kembang api. Dalam upaya meredam kericuhan, polisi menahan total 559 orang, menandakan skala kekacauan yang terjadi.
Sebelum kericuhan pecah, jalanan ibu kota Paris dipenuhi lautan manusia. Para penggemar PSG tumpah ruah di sejumlah ikon kota seperti Champs-Élysées dan Menara Eiffel untuk merayakan gelar Liga Champions pertama klub kesayangan mereka. Suasana meriah dihiasi nyala suar, semburan kembang api, dan kibaran bendera PSG di mana-mana. Tak hanya di jalanan, sekitar 50.000 suporter juga memadati Stadion Parc des Princes untuk menyaksikan nobar final melalui layar raksasa, turut menjadi saksi kemenangan bersejarah ini.
Namun, euforia selebrasi tidak berlangsung lama. Di berbagai titik, kemeriahan tersebut berubah menjadi aksi anarkis dan kericuhan. Beberapa mobil dibakar, halte bus dipecahkan, termasuk di area Champs-Élysées yang terkenal, dan bentrokan sengit tak terhindarkan antara polisi dan massa. Untuk membubarkan kumpulan perusuh, polisi antihuru-hara terpaksa menembakkan gas air mata dan menyemprotkan meriam air, berusaha memukul mundur kerumunan yang semakin tidak terkendali.
Dampak kericuhan ini cukup masif. Data sementara dari Kementerian Dalam Negeri Prancis mencatat lebih dari 200 kendaraan hangus terbakar. Selain itu, sedikitnya 22 anggota pasukan keamanan dan tujuh petugas pemadam kebakaran dilaporkan terluka saat berupaya mengamankan situasi.
Meskipun diwarnai insiden tragis dan kekacauan, tim PSG tetap dijadwalkan akan menggelar parade kemenangan resmi di Champs-Élysées pada Minggu waktu setempat. Untuk memastikan acara berjalan aman dan tertib, pihak berwenang akan mengerahkan sekitar 5.400 personel polisi di seluruh Paris demi mengamankan parade skuad asuhan Luis Enrique tersebut.
