Trump, Iran, Israel: Rahasia Perang Terselubung Terungkap

Avatar photo

- Penulis Berita

Jumat, 20 Juni 2025 - 16:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketidakpastian Kebijakan Trump terhadap Iran: Antara Diplomasi, Ancaman, dan Ambiguitas

Presiden Donald Trump kembali memainkan permainan ambiguitas dalam menentukan langkah Amerika Serikat selanjutnya terhadap Iran. Ia menolak mengklarifikasi kemungkinan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran, menyatakan kepada wartawan Gedung Putih, “Saya mungkin melakukannya. Saya mungkin tidak melakukannya. Tidak seorang pun tahu apa yang akan saya lakukan,” seperti dikutip *The New Arab*. Sikap ini menimbulkan kebingungan, terutama bagi Israel yang mengharapkan dukungan AS yang jelas, sementara Trump menunda keputusan hingga dua minggu.

Perubahan sikap Trump terhadap Iran sejak kembali menjabat memang mencolok. Awalnya, pada 4 Februari, ia mengumumkan “tekanan maksimum” terhadap Teheran, bertujuan mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dan melawan pengaruhnya di luar negeri. Meskipun menyatakan preferensi pada solusi diplomatik, Trump mengaku “bimbang” dan “tidak senang” menandatangani memorandum tersebut.

Pada 15 Mei, Trump menyatakan AS dan Iran nyaris mencapai kesepakatan nuklir, bahkan menyebut adanya dua pilihan: jalur yang “sangat baik” dan jalur yang “keras.” Namun, retorika berubah drastis. Pada 17 Mei, ia menyerang Iran di media sosial terkait serangan Houthi di Yaman. Kemudian pada 28 Mei, ia memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menunda serangan terhadap Iran.

Ironisnya, setelah serangan Israel terhadap Iran pada 13 Juni 2025, AS, melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio, menyatakan tidak terlibat dalam serangan tersebut. Namun, Trump sendiri kemudian memberikan sinyal kemungkinan keterlibatan AS. Pernyataan “MENYERAH TANPA SYARAT!” di platform Truth Social dan ancaman tersirat terhadap Ayatollah Ali Khamenei semakin memperumit situasi.

Pernyataan Trump pada 18 Juni, “Saya mungkin melakukannya. Saya mungkin tidak melakukannya,” kembali menegaskan ketidakpastian kebijakannya. Pertanyaan mendasar muncul: apakah Trump benar-benar tahu apa yang harus dilakukan? Atau, apakah ambiguitas ini merupakan strategi terencana untuk menekan Iran sambil menjaga peluang negosiasi dan opsi militer tetap terbuka?

Lantas, apakah Iran benar-benar mengembangkan senjata nuklir? Iran secara konsisten membantah klaim tersebut, mengacu pada fatwa Ayatollah Khamenei yang melarang produksi senjata nuklir. Meskipun telah mencapai pengayaan uranium hingga 60%, pengawas nuklir PBB, termasuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA), belum menemukan bukti produksi senjata nuklir. Bahkan Direktur Intelijen Nasional AS Tulsi Gabbard menyatakan Iran memiliki uranium tingkat senjata dalam jumlah besar, namun tidak tampak aktif mengembangkan senjata nuklir. Trump sendiri mengatakan “Saya tidak peduli apa yang dikatakannya. Saya yakin mereka hampir memilikinya,” untuk membenarkan tindakan Israel.

Ketidakpastian ini juga berdampak pada jalur diplomatik. Putaran perundingan terbaru gagal setelah serangan Israel-Iran, dan Trump menolak tawaran mediasi dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Situasi yang berkembang ini menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan hubungan AS-Iran, dimana ambiguitas Trump menciptakan ketidakpastian bagi sekutu dan musuh. Strategi ini, walaupun penuh risiko, tampaknya bertujuan untuk mempertahankan tekanan maksimum terhadap Teheran tanpa sepenuhnya menutup pintu bagi negosiasi.

Pilihan Editor: Presiden Iran Bantah Kembangkan Senjata Nuklir, IAEA Juga Tak Temukan Bukti

Berita Terkait

Nadiem Makarim Diperiksa Kejagung: Kasus Korupsi Laptop Mencuat!
Bayang-Bayang Jet Israel: Kisah Hidup Warga Teheran
Prabowo-Putin Bertemu: Rahasia Pertemuan & Kesepakatannya
Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Senin, 23 Juni
Khofifah Indar Parawansa Mangkir Pemeriksaan KPK: Ini Penyebabnya
Iran vs Israel: Sejarah Konflik & Masa Depan yang Mencekam
KPK Periksa Gubernur Khofifah: Kasus Dana Hibah Jawa Timur
Khofifah Absen Pemeriksaan KPK, Kasus Dana Hibah Jatim

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 23:35 WIB

Bayang-Bayang Jet Israel: Kisah Hidup Warga Teheran

Jumat, 20 Juni 2025 - 23:29 WIB

Prabowo-Putin Bertemu: Rahasia Pertemuan & Kesepakatannya

Jumat, 20 Juni 2025 - 22:44 WIB

Nadiem Makarim Penuhi Panggilan Kejagung Senin, 23 Juni

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:59 WIB

Khofifah Indar Parawansa Mangkir Pemeriksaan KPK: Ini Penyebabnya

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:30 WIB

Iran vs Israel: Sejarah Konflik & Masa Depan yang Mencekam

Berita Terbaru

Sports

4 Pemain Dicoret Amorim! Mimpi Buruk MU di Pra Musim?

Sabtu, 21 Jun 2025 - 00:49 WIB

General

CVT Getar di RPM Rendah? Ini 5 Penyebab Umumnya!

Sabtu, 21 Jun 2025 - 00:45 WIB

Entertainment

Ahmad Dhani Pajang Foto ‘Raja’ di Ngunduh Mantu Al, Tepati Janji?

Sabtu, 21 Jun 2025 - 00:30 WIB