Ragamharian.com – , Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan teknologi akal imitasi (AI) akan menjadi landasan inovasi dalam kebijakannya. Merujuk AI Action Plan atau Rencana Aksi AI yang dibuat Pemerintahan Trump, ada empat poin kebijakan yang mengutamakan dominasi Negeri Abang Sam di bidang AI secara global.
“Rencana ini memacu upaya Federal untuk meningkatkan kapasitas inovasi kami, membangun infrastruktur mutakhir, dan memimpin secara global,” kata Direktur Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih Michael Kratsios melalui situs resmi Gedung Putih pada Rabu, 23 Juli 2025.
Merujuk penjelasan di situs tersebut, kebijakan AS soal Ai mencakup ekspor perangkat. Pada poin pertama, Departemen Perdagangan dan Luar Negeri Amerika Serikat akan memberi paket ekspor AI yang aman dan lengkap kepada negara rekan dan sekutu di seluruh dunia. Paket itu meliputi perangkat keras dan lunak, serta aplikasi.
Kedua, Amerika akan mempromosikan pembangunan pusat data. Perizinan pembangunan pusat data dan pabrik semikonduktor akan dimodernisasi dan dipercepat. Ada juga langkah menggenjot potensi lapangan pekerjaan yang banyak diminati, seperti teknisi listrik dan teknisi pemanasan, ventilasi, dan pendingin (HVAC).
Poin ketiga menyangkut penghapusan regulasi Federal yang memberatkan dan menghambat pengembangan AI. Pemerintah akan meminta saran dari pihak swasta ihwal aturan yang akan ditiadakan.
Keempat, pemerintah akan memastikan kebebasan berbicara dengan membuat kontrak bersama pengembang model bahasa (Language Model Developer) untuk membuat model AI yang objektif. AI yang dihasilkan harus bebas dari bias ideologi.
Menteri Luar Negeri dan Penjabat Penasihat Keamanan Nasional AS Marco Rubio mengatakan persaingan di bidang AI secara global sudah tak terbendung. Donald Trump disebut sudah menyadari hal ini sejak awal pemerintahannya. Kebijakan, kata dia, menetapkan ekspektasi bagi Pemerintah AS.
“Memastikan AS menetapkan standar emas teknologi di seluruh dunia, dan bahwa dunia terus berjalan dengan teknologi AS,” tuturnya.
Dalam kebijakan ini, sejumlah perusahaan domestik seperti OpenAI dan Oracle berinvestasi untuk membangun pusat data. Mereka menyepakati investasi sebesar US$ 500 miliar pada awal 2025 untuk membangun pusat data perusahaan joint venture, Stargate, di Texas.
Apple juga berkomitmen berinvestasi dalam jumlah yang sama selama empat tahun. Merujuk pernyataan resmi pada Februari 2025, raksasa teknologi ini akan membangun pabrik, akademi manufaktur, serta merancang proyek rekayasa AI. Tim dan fasilitasnya diperluas di Michigan, Texas, California, Arizona, Nevada, Iowa, Oregon, North Carolina, hingga Washington.
Pilihan Editor: Kenapa AI BIsa Mengancam Integritas Informasi?