Ragamharian.com JAKARTA. Pertamina NRE membenamkan investasi 20% di Citicore Renewable Energy Corp (CREC), perusahaan asal Filipina yang menguasai bisnis pembangkit listrik tenaga surya.
Perusahaan menargetkan penambahan produksi listrik PLTS sebesar 1 GW setiap tahun selama 5 tahun. Sementara kapasitas terpasang perusahaan saat ini mencapai 285 MW dan sedang dikerjakan sekitar 1.085 MW.
John Anis CEO Pertamina NRE mengatakan bahwa harga saham Citicore saat Pertamina NRE membeli 20% sahamnya hanya 3 Peso. Saat ini harganya sudah mencapai ke angka 4 Peso. Hal ini membuktikan bahwa pembelian Pertamina NRE bisa mendongkrak harga saham Citicore. “Saham mereka naik setelah kami investasi di sana 20%,” kata dia, pekan lalu.
Ia menjelaskan bahwa pasar listrik di Filipina sangat terbuka luas karena memakai harga pasar. Bahkan, harga listrik bisa berubah setiap menit seperti di bursa saham. Hal ini yang membuat harga listrik di sana mahal ke dua setelah Singapura sehingga cocok untuk berinvestasi di sana.
Tarif listrik Filipina untuk rumah tangga mencapai US$ 18,67 sen per kWh. Untuk konsumen bisnis menengah US$12,23 sen per kWh, untuk pengguna bisnis besar US$ 11,98 per kWh, untuk industri menengah US$ 11,69 per kWh, untuk pengguna industri besar US$ 11,63 per kWh. Tarif listrik di Filipina adalah termahal kedua di ASEAN setelah Singapura.
John Anis menyatakan bahwa di Filipina tidak ada BUMN yang khusus mengurusi listrik. Semua bisnis listrik dari transmisi sampai pembangkit dikuasai oleh badan usaha swasta. Untuk itu, harga listrik diatur melalui skema business to business.
Ia menilai bahwa saat ini listrik di Kawasan ASEAN sudah mulai berbagi, antara satu negara dengan negara lain. Bisa jadi nantinya listrik antar negara ASEAN bisa terkoneksi. “Saya waktu itu hadir di acara Power Asia. Sudah ada negara yang terkoneksi. Indonesia akan ekspor listrik ke Singapura,” ungkap dia.
John Anis menyatakan investasi di Filipina juga membuka jalan bagi Danantara untuk berinvestasi di sana melalui BUMN lain. Saat ini Danantara sedang melirik tambang emas di Filipina. Belum diketahui apakah Mind Id yang akan diajak untuk berinvestasi atau hanya Antam.