Alex Pastoor Intai Pemain Potensial di Timnas U-23: Strategi Jitu Menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026 Bersama Patrick Kluivert
Asisten pelatih tim nasional Indonesia, Alex Pastoor, baru-baru ini terpantau hadir dalam sesi latihan timnas U-23 Indonesia. Kehadirannya bukan tanpa alasan, melainkan sebagai bagian dari upaya pencarian bibit-bibit unggul dan pemain potensial yang tengah diasah dalam skuad Garuda Muda, khususnya mereka yang dipersiapkan untuk turnamen seperti ASEAN Cup U-23 2025.
Langkah ini krusial mengingat timnas Indonesia akan segera menghadapi agenda penting, dimulai dengan FIFA Matchday pada September mendatang. Dengan waktu persiapan yang memadai, pelatih kepala Patrick Kluivert berkesempatan luas untuk menyeleksi para pemain berbakat dari timnas U-23, yang nantinya berpotensi besar untuk diintegrasikan ke dalam skuad senior demi menghadapi tantangan berat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menanggapi kehadiran Alex Pastoor, pelatih timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari tugas rutin. Menurut Vanenburg, memantau perkembangan pemain di level yang lebih junior adalah hal lumrah demi memperkaya opsi pemain di tubuh timnas. Ia juga menegaskan, keputusan akhir mengenai siapa saja pemain yang akan memperkuat skuad Garuda sepenuhnya berada di tangan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala. “Saya pikir Alex tidak memutuskan,” ujar Gerald Vanenburg. “Patrick adalah pelatih kepala, jadi dia yang memutuskan.”
Sebagai nakhoda Garuda Muda, Vanenburg menegaskan komitmennya untuk memberikan informasi detail yang dibutuhkan Alex Pastoor. Data dan observasi ini akan menjadi bahan pertimbangan penting saat timnas Indonesia melakukan pemilihan pemain. “Jika Patrick menginginkan atau membutuhkan seorang pemain, maka Alex mungkin akan datang dan melihat,” jelasnya, mengindikasikan bahwa perannya adalah menyediakan data untuk kebutuhan pelatih kepala.
Terkait dengan pengembangan pemain, Vanenburg juga sempat memberikan pandangan menarik. Ia menekankan pentingnya penilaian holistik terhadap potensi pemain, tidak hanya terpaku pada satu keahlian tertentu, seperti anggapan ‘jago lemparan maut’ pada gelandang Timnas U-23. Prinsip ini serupa dengan komitmennya dalam memilih penjaga gawang utama Timnas U-23, di mana ia tetap setia kepada kiper ketiga PSM, mencerminkan pendekatan yang serupa dengan Shin Tae-yong dalam memberikan kepercayaan berdasarkan penilaian mendalam.
Vanenburg juga menegaskan kesiapannya untuk memberikan dukungan penuh kepada timnas Indonesia, terutama dalam mewujudkan mimpi lolos ke Piala Dunia 2026. Meskipun demikian, ia memilih untuk tidak terlalu mencampuri ranah pelatih timnas senior. “Jika Anda dapat membantu tim utama untuk pergi ke Piala Dunia, saya bisa mendapatkan semua tempat saya. Saya tidak peduli,” ujarnya dengan tegas, menunjukkan dedikasinya pada tujuan besar timnas secara keseluruhan.
Di tengah diskusi mengenai potensi pemain untuk timnas senior, timnas U-23 Indonesia sendiri tetap berfokus pada agenda terdekat mereka, yakni persiapan menghadapi laga krusial melawan Malaysia. Dengan ambisi tinggi, Garuda Muda bertekad meraih tiga poin penuh dari pertandingan tersebut. “Sejujurnya, karena menurut saya itulah yang paling penting,” kata Gerald Vanenburg, menekankan pentingnya fokus pada tujuan tim saat ini: “Melakukan sesuatu yang membuat kami sangat senang dan bangga.”