Google Veo 3 Merevolusi Kreasi Video: AI Generatif Kini Ubah Gambar Statis Jadi Klip Dinamis
Jakarta – Google kembali membuat terobosan signifikan dalam ranah kecerdasan buatan generatif dengan meningkatkan kapabilitas Veo 3. Kini, model AI canggih ini mampu menciptakan video utuh hanya berdasarkan gambar atau foto statis, sebuah fitur inovatif yang dikenal sebagai *frame to video*. Pengembangan ini secara fundamental mengubah cara pengguna berinteraksi dengan AI untuk kreasi konten visual.
Kristin Yim, Manajer Produk Google Labs, mengungkapkan bahwa pengguna dapat segera memulai proses kreatif ini melalui aplikasi Flow. Baik dengan gambar yang dihasilkan oleh AI maupun foto pribadi, fitur *frame to video* membuka dimensi baru dalam penceritaan visual. “Dengan Veo 3, Anda kini bisa menambahkan efek suara dan suara latar pada klip video, bahkan menghasilkan ucapan langsung dari AI,” jelas Yim dalam keterangan resmi yang dirilis di blog Google pada Kamis, 10 Juli 2025.
Meskipun fitur penambahan audio, termasuk suara latar dan ucapan, masih dalam tahap beta, potensi yang ditawarkannya sangat besar. Untuk pengalaman konversi yang lebih efisien dan cepat, Google juga menyediakan Veo 3 Fast, sebuah versi yang dirancang khusus untuk menghasilkan gambar AI dan video dengan penghematan kredit yang signifikan. Hal ini memungkinkan pengguna untuk bereksperimen lebih leluasa dan menghasilkan konten berkualitas tinggi tanpa hambatan.
Layanan Flow, sebagai pintu masuk utama ke Veo 3, telah menjangkau lebih dari 140 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, memperluas aksesibilitas teknologi canggih ini ke khalayak global. Untuk memanfaatkan fitur-fitur mutakhir ini secara penuh, pengguna diwajibkan untuk berlangganan Google AI Pro atau Google AI Ultra. Perlu dicatat bahwa ketersediaan fitur pada produk ini mungkin bervariasi di setiap negara, dan ada jenis gambar tertentu yang belum didukung oleh sistem.
Veo 3 sendiri pertama kali diperkenalkan dalam gelaran akbar konferensi pengembang Google I/O 2025 pada 21 Mei 2025. Sebagai penerus langsung dari Veo 2, kecerdasan buatan generatif ini dirancang untuk memberikan kontrol dan kemampuan kreasi yang lebih intuitif kepada penggunanya. Peluncuran ini menegaskan komitmen Google dalam mendorong batas-batas inovasi AI.
Dalam demonstrasi yang memukau, Kristin Yim memperlihatkan kemampuan transformatif Veo 3. Salah satu contoh paling menarik adalah ketika AI mengubah foto dua ekor anjing menjadi sebuah video di mana kedua hewan tersebut tampak sedang berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Contoh lain menunjukkan sebuah foto kardus yang mendadak hidup, dengan seekor marmut yang sedang asyik memasak di dapur mini di dalamnya. Tak hanya itu, Veo 3 juga mampu menciptakan video imajinatif seorang manusia yang melompat ke dalam kardus, lengkap dengan efek cipratan air seolah sedang menyebur ke kolam renang, menunjukkan bagaimana AI ini dapat mewujudkan ide-ide paling fantastis sekalipun.
