Kontroversi Wisata Afghanistan: Video Promosi Unik Berusaha Ubah Persepsi Dunia, Ajak Turis AS dengan Komedi Gelap
Sebuah video promosi wisata Afghanistan yang baru-baru ini beredar luas di media sosial berhasil mencuri perhatian global. Video inovatif ini secara mengejutkan mengajak para pelancong dari Amerika Serikat (AS) untuk menjelajahi keindahan Afghanistan, memadukan elemen komedi gelap, visual militer yang ikonik, serta pesona lanskap pedesaan yang menawan.
Menurut laporan dari *Times of India*, video viral ini adalah hasil karya Yosaf Aryubi, pendiri Raza Afghanistan, sebuah agen tur yang berbasis di Kabul. Dengan visi yang berani, Raza Afghanistan berambisi untuk mentransformasi negara yang selama ini dilanda konflik menjadi sebuah destinasi wisata yang tidak hanya unik, tetapi juga penuh petualangan. Sebuah misi yang menantang namun penuh ambisi.
Menariknya, video promosi wisata Afghanistan ini dibagikan secara luas oleh akun-akun yang berafiliasi dengan Taliban, menunjukkan adanya upaya terselubung untuk menantang persepsi global yang sudah lama mengakar kuat tentang negara tersebut. Pembuat video tampaknya bertekad untuk meruntuhkan stigma negatif yang melekat pada Afghanistan.
Video kontroversial ini dibuka dengan adegan yang sangat provokatif: lima pria Afghanistan bersenjata lengkap berdiri di belakang tiga sosok yang berlutut dengan kepala tertutup, meniru format rekaman penyanderaan ekstremis yang kerap terlihat. Salah satu pria kemudian mengumumkan dengan nada mengancam, “Kami punya satu pesan untuk Amerika.” Namun, ketegangan itu segera pecah ketika seorang pria Afghanistan secara tiba-tiba membuka tudung dari salah satu sandera, yang ternyata adalah seorang pria Kaukasia dengan senyum lebar, mengacungkan jempol, dan berseru ceria, “Selamat datang di Afghanistan!”
Selanjutnya, serangkaian adegan menampilkan para pengunjung berkulit putih yang tampak menikmati kuliner lokal, mengenakan pakaian tradisional Afghanistan, dan disambut hangat oleh penduduk setempat. Visual-visual ini secara sengaja dirancang untuk menampilkan Afghanistan sebagai destinasi yang, meski penuh tantangan, tetap ramah dan terbuka bagi wisatawan.
### Kunjungan Turis Amerika yang Kontroversial
Narasi video tersebut juga diperkuat oleh kunjungan nyata beberapa tokoh publik Amerika. Bintang film dewasa Amerika, Whitney Wright, misalnya, menarik perhatian publik setelah membagikan foto-foto perjalanannya ke Afghanistan di Instagram pada bulan Maret. Dalam unggahannya, ia memamerkan gaya khas Afghanistan-nya dan bahkan berpose memegang senapan di berbagai lokasi wisata.
Tak hanya itu, *Hindustan Times* juga melaporkan bahwa *influencer* Amerika, Marian Abdi, belum lama ini juga mendokumentasikan kunjungannya ke negara tersebut, menambah daftar figur publik yang mencoba menjelajahi Afghanistan.
Namun, kehadiran turis asing ini tidak luput dari kritik. Beberapa warga Afghanistan menyuarakan keberatan mereka terhadap Taliban yang mengizinkan kunjungan-kunjungan semacam itu, sementara di sisi lain, melarang perempuan lokal untuk bekerja, mengenyam pendidikan, dan berpartisipasi dalam kehidupan publik. “Ini pada dasarnya munafik,” tukas salah satu warga Afghanistan, menyoroti standar ganda yang diterapkan.
Meskipun upaya untuk mengubah persepsi dunia tentang Afghanistan ini terus digaungkan, pemerintah negara-negara Barat tetap mengeluarkan peringatan keras bagi warganya. Departemen Luar Negeri AS, misalnya, mengeluarkan imbauan “Jangan Bepergian” Level Empat untuk Afghanistan, menekankan risiko tinggi terorisme, kejahatan, dan penculikan. Sejak tahun 2021, kedutaan besar AS di Kabul telah ditutup, yang berarti tidak ada dukungan konsuler yang dapat diberikan bagi warga Amerika yang memilih untuk berada di sana.