JAKARTA, RAGAMHARIAN.COM – Sebanyak 86 kepala daerah mengikuti retret gelombang kedua di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu, 22 Juni 2025. Sebelumnya, mereka berkumpul untuk apel pagi di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta. Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, menyatakan telah mencatat kehadiran para kepala daerah dan menandai mereka yang terlambat.
Retret ini bukan sekadar pembekalan. Tujuan utamanya adalah mendisiplinkan para kepala daerah yang akan memimpin selama lima tahun ke depan. Salah satu fokusnya adalah membangun kemandirian. Tomsi menjelaskan, para kepala daerah didorong untuk lebih mandiri, menangani urusan pribadi tanpa bantuan staf. “Biasanya sehari-hari ada yang menemani, ada yang menyetrika, membersihkan sepatu, sekarang mereka mengurus sendiri,” ujar Tomsi, mengutip Antara.
Sebagai bagian dari program, para kepala daerah juga dibiasakan bangun pagi untuk berolahraga. Hal ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan memulai aktivitas sejak pagi hari dan mempersiapkan mereka untuk rapat-rapat penting. Meskipun demikian, izin ketidakhadiran tetap diberikan bagi mereka yang memiliki kepentingan mendesak.
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menjelaskan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah yang tidak mengikuti retret gelombang kedua akan dijadwalkan untuk gelombang ketiga. Enam orang telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retret gelombang kedua karena alasan kesehatan, dan permohonan mereka telah disetujui setelah peninjauan.
Dari total 93 kepala daerah dan wakil kepala daerah yang terdaftar, 86 peserta mengikuti retret gelombang kedua yang berlangsung dari tanggal 22 hingga 26 Juni 2025. Bima Arya menyampaikan bahwa keenam kepala daerah yang mengajukan izin ketidakhadiran telah dinyatakan tidak memungkinkan untuk mengikuti retret karena alasan kesehatan setelah melalui proses pemeriksaan.