Serangan Israel ke Iran: Indonesia Siaga, Pantau Eskalasi Konflik
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan Israel terhadap sejumlah lokasi di Iran pada Jumat pagi, 13 Juni 2025. Serangan yang menargetkan fasilitas nuklir dan lokasi militer Iran ini terjadi menyusul peringatan Presiden AS Donald Trump terkait potensi konflik besar di kawasan Timur Tengah. Ledakan besar terdengar di Teheran, ibu kota Iran, dan dilaporkan oleh televisi pemerintah. Sebagai respons, pertahanan udara Iran langsung siaga penuh.
KBRI Teheran, yang telah menetapkan status Siaga 2 sejak Juli 2024, langsung melakukan komunikasi dengan 383 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tercatat menetap di Iran untuk memastikan keselamatan dan kondisi mereka. Kemlu juga mengingatkan WNI di Iran yang menghadapi situasi darurat untuk segera menghubungi hotline KBRI Teheran di +989024668889. Langkah antisipatif ini merupakan bagian dari rencana kontingensi yang telah disusun sebelumnya oleh Kemlu dan KBRI Teheran untuk melindungi WNI di tengah situasi yang tidak menentu.
Menanggapi serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan kecaman keras atas tindakan Israel. “Kami prihatin dan mengutuk serangan ini,” tegas Sugiono saat ditemui di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta. Ia menilai serangan ini berpotensi menimbulkan implikasi yang sangat besar dan menyerukan agar semua pihak menahan diri untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih buruk. Pemerintah Indonesia, lanjut Sugiono, akan terus memantau perkembangan situasi dengan seksama.
Menteri Pertahanan Israel, Katz, memperingatkan kemungkinan aksi balasan dari Iran pasca serangan tersebut, bahkan menyebutkan potensi serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap Israel dan warga sipilnya dalam waktu dekat. Israel sendiri telah mengumumkan keadaan darurat sebagai langkah antisipasi. Situasi ini tentu menyita perhatian dunia internasional, dan Indonesia, melalui Kemlu, terus berupaya melindungi WNI dan memantau perkembangan situasi di Iran dengan cermat.