# Prospek IHSG Pekan Depan: Antara Potensi Rebound dan Tekanan Jual yang Mengintai
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan perdagangan pada Jumat (13/6) di zona merah, terkoreksi 0,53% atau 38,31 poin, dan parkir di level 7.166,06. Meski mengakhiri pekan dengan pelemahan, pergerakan IHSG di awal pekan depan diproyeksikan akan diwarnai dinamika menarik, dengan peluang *rebound* teknikal maupun potensi koreksi lanjutan, sangat bergantung pada arah sentimen global dan domestik.
Menyikapi fluktuasi ini, Hans Adisastra, *Technical Analyst* dari Trimegah Sekuritas, memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.080 hingga 7.266 pada perdagangan Senin (16/6). Hans melihat adanya sentimen positif yang berpotensi menopang indeks, seperti harapan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dan stabilitas ekonomi domestik yang terus terjaga. Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya pencermatan data ekonomi global dan domestik, termasuk data inflasi dan tenaga kerja Amerika Serikat, neraca dagang Indonesia, serta perkembangan negosiasi dagang global dan wacana kebijakan fiskal dalam negeri.
Namun, pandangan yang lebih berhati-hati datang dari analis lain, yang mengidentifikasi sinyal-sinyal tekanan jual. Alrich Paskalis Tambolang, *Equity Research Analyst* Phintraco Sekuritas, berpandangan bahwa secara teknikal, IHSG masih berisiko menghadapi tekanan lanjutan. Ia menyoroti sinyal negatif dari indikator teknikal seperti *Stochastic RSI* yang menunjukkan *death cross* dan pelebaran negatif pada *slope MACD*. Menurut Alrich, kedua indikator ini mengindikasikan potensi berlanjutnya tekanan jual, dengan perkiraan IHSG akan menguji level *Moving Average* 200 (MA200) di sekitar 7.132, dan jika tekanan berlanjut, level *support* berikutnya di 7.100.
Senada dengan pandangan tersebut, Indy Naila, *Investment Analyst* Edvisor Profina Visindo, juga memproyeksikan pergerakan IHSG dalam rentang yang cukup lebar, yakni 7.003 hingga 7.237. Menurut Indy, sentimen krusial yang akan menjadi perhatian utama pasar adalah hasil rapat Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat, terutama terkait arah kebijakan suku bunga acuan mereka di masa mendatang. Keputusan The Fed ini sangat vital karena berpotensi memengaruhi arah aliran dana asing ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di tengah beragam proyeksi ini, sejumlah analis juga telah merekomendasikan saham-saham pilihan yang patut dicermati oleh investor pada perdagangan Senin (16/6). Hans Adisastra menyoroti saham dengan prospek positif seperti Barito Pacific (BRPT) dengan target harga Rp 1.715, Rukun Raharja (RAJA) Rp 3.460, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Rp 14.150, Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Rp 1.580, Darma Henwa (DEWA) Rp 244, dan Bumi Resources (BUMI) di harga Rp 154. Sementara itu, Alrich Paskalis Tambolang dan Indy Naila merekomendasikan saham-saham seperti Adaro Andalan Indonesia (AADI), Ciputra Development (CTRA), Trimegah Bangun Persada (NCKL), Harum Energy (HRUM), ESSA Industries Indonesia (ESSA), Elnusa (ELSA), serta Bukit Asam (PTBA).
Dengan sentimen domestik yang menopang di satu sisi dan potensi tekanan global serta teknikal di sisi lain, pergerakan IHSG pekan depan akan sangat bergantung pada respons pelaku pasar terhadap data-data krusial dan perkembangan terkini. Investor diharapkan untuk tetap waspada dan mencermati setiap sinyal yang muncul.
