IHSG Melonjak ke Level Rekor 7.614, Apa Pemicunya? Simak Prospek dan Rekomendasi Sahamnya!
Ragamharian.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat kinerja impresif pada penutupan perdagangan Senin (28/7/2025), melesat 0,94% menuju level bersejarah 7.614. Kenaikan signifikan indeks acuan pasar saham Indonesia ini menjadi sorotan utama bagi para pelaku pasar dan investor.
Menurut analisis dari Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, lonjakan IHSG hari ini dipicu oleh sentimen positif yang berasal dari tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa. Kesepakatan penting ini, yang diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump pada Minggu (27/7) waktu setempat, berhasil menekan ancaman tarif Trump yang semula ditetapkan 30% menjadi 15% untuk Uni Eropa. Dalam pernyataannya, Trump menjelaskan bahwa tarif ini akan berlaku untuk sebagian besar barang-barang asal Eropa yang masuk ke pasar AS, termasuk mobil, meskipun beberapa produk esensial seperti pesawat berikut komponennya, bahan kimia tertentu, dan produk farmasi akan dikecualikan dari kebijakan tarif tersebut.
Selain momentum positif dari kesepakatan dagang global, maraknya emiten yang mulai merilis laporan kinerja keuangan semester I 2025 juga turut menyumbang optimisme di pasar modal. “Secara sektoral, sektor infrastruktur membukukan penguatan terbesar, menunjukkan kekuatan di sektor vital tersebut. Namun, di sisi lain, sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pelemahan,” ungkap Alrich kepada Kontan pada Senin (28/7/2025).
Prospek Fluktuatif dan Tantangan di Depan
Meskipun kinerja positif telah diraih, Alrich memberikan pandangan teknikal yang perlu dicermati investor. Secara teknikal, IHSG yang dibuka menguat dan membentuk *gap* namun ditutup di bawah level pembukaannya, berpotensi membentuk pola *shooting star*. Indikasi ini diperkuat oleh meningkatnya volume jual di area *overbought* pada perdagangan Selasa (29/7). “Hal ini menunjukkan tekanan jual mulai muncul, namun belum ada indikasi *reversal* dan belum mengubah tren *bullish* secara keseluruhan,” jelas Alrich. Ia menambahkan, adanya *gap down* di sekitar level 7.550-7.568 menjadikan IHSG rentan terhadap *pullback* jangka pendek, terutama di tengah kondisi yang *overbought*. Untuk perdagangan Selasa (29/7/2025), Alrich memprediksi level *support* IHSG berada di 7.550 dan *resistance* di 7.670.
Senada dengan pandangan potensi fluktuasi, VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, memperkirakan IHSG akan bergerak *fluktuatif* cenderung melemah. Ia menetapkan rentang level *support* di 7.540 dan *resistance* di 7.700, dengan indikator RSI yang juga menunjukkan masuk dalam area *overbought*.
Antisipasi Pasar: Kinerja Emiten dan Kebijakan The Fed
Pasar saham juga akan sangat dipengaruhi oleh penantian rilis kinerja semester I 2025 dari berbagai emiten. Hasil yang di bawah ekspektasi pasar berpotensi memberikan dampak negatif pada pergerakan indeks. Selain itu, keputusan arah suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed, yang diperkirakan akan stagnan di angka 4,5%, juga menjadi fokus utama investor. Audi menambahkan, jika *outlook* dari pidato The Fed cenderung *dovish*, hal itu dapat menjadi sentimen positif signifikan bagi pasar saham global maupun domestik.
Rekomendasi Saham Pilihan
Melihat prospek pergerakan IHSG yang dinamis, sejumlah analis turut membagikan rekomendasi saham pilihan untuk dicermati pada perdagangan Selasa (29/7/2025). Oktavianus Audi merekomendasikan PT AKR Korporindo Tbk (AKRA) dengan level *support* Rp 1.250 dan *resistance* Rp 1.480, serta PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) di rentang *support* Rp 8.000 dan *resistance* Rp 8.850.
Sementara itu, Alrich Paskalis Tambolang menyarankan investor untuk mencermati saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA). Tak hanya itu, Alrich juga menyebut saham PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) sebagai saham yang layak untuk dicermati dalam aktivitas perdagangan selanjutnya.