PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) Raih Kontrak Baru Rp 100 Miliar, Target RKAP Terancam
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) baru membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 100 miliar hingga akhir Mei 2025. Angka ini baru mencapai 2,79% dari target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun ini, menandakan adanya tantangan signifikan bagi perusahaan konstruksi tersebut.
Pencapaian ini menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Corporate Secretary WEGE, Purba Yudha Tama, menjelaskan bahwa refocusing anggaran pemerintah menjadi penyebab utama penurunan ini, mengingat mayoritas proyek yang ditargetkan WEGE bersumber dari proyek pemerintah dan BUMN. “Seperti diketahui, WEGE menargetkan kontrak baru mayoritas berasal dari proyek pemerintah dan BUMN,” ujar Purba kepada Kontan, Senin (16/6).
Di tengah tantangan tersebut, WEGE juga menghadapi gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh PT Sinergi Karya Sejahtera. Namun, manajemen WEGE memastikan bahwa proses hukum ini bersifat administratif dan tidak mengganggu operasional perusahaan, kegiatan proyek, maupun kondisi keuangan. “Terkait gugatan PKPU sedang kami verifikasi dan menunggu rilis resmi dari Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Tidak ada gangguan terhadap operasional, kegiatan proyek, maupun kondisi keuangan WIKA Gedung,” tegas Purba.
Untuk menghadapi situasi ini dan memperkuat posisi keuangan, WEGE tidak berencana melakukan restrukturisasi utang dalam waktu dekat. Sebagai alternatif, perusahaan akan fokus pada beberapa strategi untuk memperkuat arus kas. Strategi tersebut meliputi penargetan kontrak baru yang lebih agresif dengan memperhatikan kemampuan bayar pemilik proyek, penagihan piutang yang lebih efektif, serta divestasi aset. Dengan strategi ini, WEGE berharap dapat mengejar target RKAP yang masih tertinggal dan mempertahankan stabilitas keuangan perusahaan.