Ragamharian.com – Meta diam-diam mengganti aplikasi WhatsApp desktop untuk Windows.
Aplikasi yang sebelumnya dirancang khusus (native) untuk sistem operasi Windows kini berubah menjadi versi berbasis web, dengan memanfaatkan teknologi Microsoft Edge WebView2.
Perubahan ini muncul pertama kali dalam versi beta terbaru WhatsApp untuk Windows 11.
Banyak pengguna mulai menyadari bahwa aplikasi ini bukan lagi aplikasi mandiri (standalone), melainkan hanya sebuah pembungkus dari WhatsApp Web yang ditanam di dalam aplikasi desktop.
Baca juga: WhatsApp Web Vs WhatsApp Desktop, Lebih Baik Pakai yang Mana?
Aplikasi native yang dimaksud di sini adalah WhatsApp versi desktop yang diunduh langsung dari situs resmi WhatsApp (whatsapp.com) atau dari toko aplikasi Microsoft Store.
Sebelumnya, aplikasi WhatsApp desktop ini dibangun menggunakan platform Universal Windows Platform (UWP).
Artinya aplikasi tersebut dirancang khusus agar terintegrasi penuh dengan sistem operasi Windows, baik dari sisi desain antarmuka maupun performa. Versi ini juga dikenal lebih ringan dan cepat.
Namun, pada update terbaru WhatsApp Beta di pertengahan Juli 2025 ini, Meta menyebutkan bahwa mereka telah “memperbarui tampilan dan cara kerja WhatsApp”.
Ini sebenarnya adalah pernyataan halus untuk mengonfirmasi bahwa aplikasi native telah digantikan oleh web wrapper.
WhatsApp versi baru ini dibangun menggunakan WebView2, sebuah engine dari Microsoft yang juga menjadi fondasi Microsoft Edge.
Baca juga: Trik agar Chat WhatsApp Web Tak Diintip Teman Saat Kerja Bersebelahan
Engine berbasis Chromium ini membuat aplikasi bisa menampilkan halaman web dalam bentuk aplikasi, menggunakan kode HTML, CSS, dan JavaScript, seperti yang berjalan di browser.
Dengan arsitektur ini, aplikasi tersebut kini hanya menjalankan versi web di balik layar, sama seperti ketika kita membuka WhatsApp lewat browser, tapi dalam jendela aplikasi desktop.
Kalau penasaran apakah WhatsApp milikmu sudah menggunakan WebView2, menurut outlet Windows Latest, pengguna cukup buka Task Manager di Windows 11.
Di sana, pengguna akan melihat bahwa WhatsApp Beta memiliki beberapa proses turunan yang disebut “Runtime Broker” dan lainnya.
Dalam versi ini, WhatsApp tak hanya menjalankan satu proses, melainkan banyak sub-proses seperti “GPU Process”, “Utility”, “Manager”, dan sebagainya.
Semua ini merupakan bagian dari arsitektur WebView2, yang sama persis seperti saat kamu membuka tab di browser Microsoft Edge. Dengan kata lain, WhatsApp sekarang dijalankan layaknya situs web dalam wadah aplikasi.
Sebagai perbandingan, aplikasi WhatsApp desktop versi stabil (belum pakai arsitektur WebView 2) hanya menampilkan proses turunan yang disebut “Runtime Broker” saja.
Tampilan mirip, tapi lebih lemot
Dari sisi tampilan, perubahan ini mungkin terlihat minor karena antarmuka WhatsApp desktop Beta versi baru ini masih serupa dengan sebelumnya.
Namun pengguna yang jeli akan merasakan adanya sejumlah penurunan fungsi dan pengalaman. Misalnya, pengaturan aplikasi yang kini terlihat jauh lebih sederhana dan minim dibanding versi native.
Notifikasi juga terasa kurang responsif dan kurang menyatu dengan sistem operasi Windows. Selain itu, tampilan antarmuka pun tak lagi sepenuhnya mengikuti gaya desain Windows 11.
Sebagai kompensasi, versi baru ini memang menghadirkan beberapa fitur tambahan yang sebelumnya belum ada di aplikasi desktop, seperti akses ke WhatsApp Channels, peningkatan fitur Status dan Communities, serta penyelarasan fitur dengan versi mobile.
Perubahan desain dari Universal Windows Platform (UWP) ke WebView2, WhatsApp desktop ini juga dilaporkan membuat aplikasi jadi lebih lemot.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh Windows Latest, versi WhatsApp berbasis WebView2 ini mengonsumsi sekitar 30 persen lebih banyak RAM dibanding aplikasi native sebelumnya.
Selain itu, aplikasi ini juga menjalankan beberapa proses di latar belakang secara bersamaan, berbeda dengan aplikasi native yang hanya memerlukan satu proses utama.
Hal ini membuat performa keseluruhan terasa lebih berat, terutama saat digunakan bersamaan dengan aplikasi lain.
Dalam skenario multitasking, pengguna disebut bisa merasakan aplikasi menjadi lebih lambat, responsifnya menurun, dan kadang tersendat saat melakukan panggilan atau berbagi layar.
Padahal, Meta sendiri sebelumnya pernah mengklaim bahwa aplikasi native untuk Windows dan Mac memiliki performa yang lebih tinggi, stabil, dan efisien dibandingkan versi web.
Pengguna yang terbiasa dengan respons cepat, animasi halus, dan integrasi sistem yang baik di aplikasi native, akan merasa kehilangan kenyamanan itu di versi desktop berbasis web ini.
Namun untuk sebagian pengguna lain, terutama mereka yang menggunakan WhatsApp di perangkat dengan spesifikasi tinggi dan koneksi stabil, perubahan ini mungkin tidak terlalu terasa.
Langkah efisiensi?
Belum ada penjelasan resmi dari Meta, selaku perusahaan induk, terkait alasan perubahan ini. Namun analis menduga bahwa keputusan ini diambil sebagai strategi efisiensi dan demi menyederhanakan pengembangan aplikasi.
Dengan mengandalkan WebView2, Meta bisa mengembangkan satu basis kode utama (codebase) untuk berbagai platform, baik Windows, macOS, maupun browser (web).
Ini tentu mengurangi biaya dan mempercepat proses pengembangan serta distribusi pembaruan.
Pendekatan seperti ini bukan hal baru. Beberapa aplikasi populer juga mulai beralih ke model serupa untuk mempercepat pengembangan. Namun, bagi pengguna, langkah ini kerap dipandang sebagai penurunan kualitas aplikasi karena kehilangan keunggulan dari integrasi native.
Perubahan ini menimbulkan pertanyaan lanjutan,”apakah Meta masih akan berinvestasi dalam aplikasi desktop Windows di masa depan?. Atau apakah ini pertanda bahwa pengguna Windows akan terus diarahkan ke pengalaman WhatsApp yang lebih generik dan web-based?
Satu hal yang pasti, perubahan ini kembali menegaskan bahwa strategi pengembangan aplikasi kini semakin berpindah dari pengembangan khusus platform, ke arah pendekatan lintas platform berbasis web.
Pantauan KompasTekno, perubahan ini tampaknya baru terjadi untuk pengguna yang bergabung dalam program beta. Aplikasi WhatsApp desktop kami belum menampilkan perubahan serupa.
Belum ada informasi kapan versi WebView2 bakal dirilis ke pengguna stabil WhatsApp Desktop di perangkat Windows, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Notebook Check, Rabu (23/7/2025).