PT Investasi Sukses Bersama Tegaskan Komitmen Jadi Pembeli Siaga dalam Rights Issue WIFI Rp5,89 Triliun
Ragamharian.com JAKARTA. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) mengambil langkah strategis melalui aksi penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau *rights issue*. Dalam langkah ini, manajemen menegaskan bahwa pemegang saham utamanya, PT Investasi Sukses Bersama (ISB), akan berperan sebagai pembeli siaga, menjamin penyerapan saham yang tidak terserap pasar. Keputusan ini menjadi jaminan bagi kelancaran aksi korporasi yang menargetkan dana segar hingga Rp 5,89 triliun.
Direktur Solusi Sinergi Digital, Shannedy Ong, mengungkapkan komitmen kuat ISB dalam sebuah *shareholder gathering* pada Jumat (4/7). Meskipun tidak secara eksplisit tertulis dalam prospektus, Ong menegaskan bahwa PT Investasi Sukses Bersama siap menyerap seluruh sisa saham baru yang tidak terserap oleh investor. “Kami berharap investor dapat menebus HMETD yang dimilikinya. Namun walaupun tidak tertulis di prospektus, tetapi pemegang saham utama kami akan menyerap,” ujarnya, menggarisbawahi keyakinan manajemen terhadap kesuksesan *rights issue* ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis pada 23 Juni 2025, WIFI berencana menerbitkan maksimal 2,94 miliar saham baru. Jumlah ini setara dengan 55,56% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dengan harga pelaksanaan HMETD sebesar Rp 2.000 per saham, jika seluruh saham diserap oleh investor, WIFI berpotensi menghimpun dana hingga Rp 5,89 triliun.
Aksi *rights issue* WIFI ini menetapkan rasio 4:5, yang berarti setiap pemegang empat saham lama WIFI berhak atas lima Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Setiap HMETD memberikan hak untuk membeli satu saham baru WIFI. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, potensi dilusi kepemilikan saham dapat mencapai maksimum 55,56% dari total porsi kepemilikan pada saat pelaksanaan HMETD.
Dana yang berhasil dihimpun dari aksi *rights issue* ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dialokasikan secara strategis untuk mendukung ekspansi bisnis WIFI. Mayoritas dana tersebut akan disetorkan sebagai modal kepada entitas anak, PT Jaringan Infra Andalan (JIA). Selanjutnya, JIA akan menggunakan dana ini untuk melakukan setoran modal kepada entitas anaknya, PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE).
Secara spesifik, sekitar Rp 5,8 triliun dari total dana tersebut direncanakan untuk pembangunan jaringan *Fiber To The Home* (FTTH) yang menargetkan 5 juta *homepass* di wilayah Jawa. Sisa dana akan digunakan sebagai modal kerja IJE untuk mendukung operasional dan pengembangan lebih lanjut. Langkah ini menunjukkan fokus WIFI dalam memperkuat infrastruktur digital dan memperluas jangkauan layanannya di Indonesia.