Yolanda Krismonica: Dari Kiper Timnas hingga Jembatan Kesetaraan Sepak Bola Wanita Indonesia
Yolanda Krismonica, nama yang tak asing di dunia sepak bola wanita Indonesia. Kisahnya bukan sekadar perjalanan karier seorang atlet, melainkan potret inspiratif tentang kegigihan dan dedikasi di luar lapangan hijau. Meskipun cedera ACL memaksanya pensiun dini sebagai pemain profesional, semangatnya untuk memajukan sepak bola wanita Indonesia tetap berkobar.
Lahir di Yogyakarta pada 7 Juni 1998, Yolanda mengawali kariernya sebagai kiper handal. Ia pernah membela klub-klub seperti Tira-Kabo Kartini di Liga 1 Putri 2019 dan memperkuat Pelatda Sepak Bola Wanita Jawa Barat untuk PON 2021. Puncak kariernya adalah kesempatan membela Tim Nasional Wanita Indonesia (Garuda Pertiwi) di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2022, sebuah pengalaman yang ia kenang dengan penuh kebahagiaan dan bangga. “Sangat bahagia punya kesempatan membela Timnas, karena ini kesempatan langka,” kenangnya. Sayangnya, cedera ACL di kedua kakinya memaksanya untuk menepi dari lapangan hijau. Meskipun sempat mencoba kembali bermain, Yolanda belum menemukan performa terbaiknya.
Namun, cedera tak pernah memadamkan api semangatnya. Yolanda bertransformasi menjadi sosok yang berpengaruh di industri sepak bola. Ia membuktikan bahwa kontribusi untuk sepak bola tak melulu harus di atas lapangan. Ia meniti karier sebagai pelatih kiper di Akademi Raga Negeri, bahkan sempat menjadi pelatih kepala Raga Negeri U-17 di Piala Pertiwi Nasional 2024, membawa timnya hingga ke final.
Tak hanya itu, Yolanda juga mengejutkan banyak orang dengan menjadi komentator sepak bola di televisi. Tawaran mendadak dari Emtek Group untuk menjadi komentator Piala Dunia Wanita U-17 2022 awalnya membuatnya ragu, namun ia memberanikan diri dan berhasil tampil memukau. Ia bahkan dipercaya untuk memandu siaran *play-by-play* selama 90 menit, sebuah tantangan yang ia lalui dengan baik berkat kerja keras dan persiapan yang matang.
Perjalanan karier Yolanda semakin lengkap dengan posisinya sebagai Komite Eksekutif di Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) periode 2021-2025. Bersama Helsya Maeisyaroh, ia menjadi jembatan penting antara pesepak bola wanita dan APPI, menangani berbagai permasalahan mulai dari kontrak dan gaji, cedera, hingga permasalahan pribadi para pemain. Ia berjuang untuk kesetaraan fasilitas bagi pesepak bola wanita Indonesia, sebuah isu yang menjadi fokus utamanya hingga akhir masa jabatannya. “APPI bekerja untuk pemain, melindungi dan mengayomi mereka, memberikan proteksi dan edukasi,” tegas Yolanda.
Kisah Yolanda Krismonica membuktikan bahwa semangat dan dedikasi tak kenal batas. Meskipun cedera mengakhiri kariernya sebagai pemain, ia terus berkontribusi bagi kemajuan sepak bola wanita Indonesia, menginspirasi banyak orang untuk tetap berjuang dan meraih mimpi, di dalam maupun di luar lapangan.