Zuckerberg Bangun Data Center Raksasa: Siap Salip OpenAI?

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ambisi AI Mark Zuckerberg: Meta Bangun Pusat Data Raksasa Hyperion dan Prometheus, Sorotan pada Dampak Energi yang Masif

Mark Zuckerberg, CEO Meta, kembali menggebrak dunia kecerdasan buatan (AI) dengan pengumuman ambisius terbarunya. Ia menyatakan bahwa Meta sedang membangun pusat data (data center) raksasa bernama Hyperion, sebuah langkah yang diproyeksikan akan mengubah lanskap infrastruktur AI global.

Pengumuman proyek Hyperion ini disampaikan langsung oleh Zuckerberg melalui akun Threads pribadinya pada Senin, 15 Juli 2025. Ia mengeklaim bahwa pusat data ini memiliki luas fantastis, hampir setara dengan seluruh wilayah Manhattan, New York, atau sekitar 59 kilometer persegi. Hyperion, yang dirancang khusus untuk memasok daya bagi laboratorium Meta Superintelligence Lab, akan dibekali daya komputasi masif hingga 5 gigawatt (GW).

Ashley Gabriel, juru bicara Meta, mengungkapkan bahwa Hyperion kemungkinan besar akan berlokasi di Richland Parish, Louisiana, area yang sama di mana Meta sebelumnya mengumumkan investasi pusat data senilai 10 miliar dolar AS. Meta berencana untuk mengoperasikan kapasitas awal 2 GW pada tahun 2030, dengan target pengembangan penuh hingga 5 GW dalam beberapa tahun berikutnya.

Supercluster Prometheus

Tidak berhenti di Hyperion, Zuckerberg juga mengungkap keberadaan proyek ambisius lain: supercluster AI bernama Prometheus. Pusat data Prometheus dijadwalkan akan “online” pada tahun 2026 dengan kapasitas daya komputasi 1 GW, berlokasi di New Albany, Ohio.

Dengan tambahan supercluster ini, Meta siap mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perusahaan teknologi pertama yang mengendalikan pusat data AI dengan daya komputasi berskala raksasa. Inisiatif pembangunan infrastruktur AI masif ini juga menegaskan posisi Meta yang lebih kompetitif dibandingkan para pesaing utamanya seperti OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic, terutama dalam kemampuan melatih dan melayani model-model AI populer. Tak hanya itu, ketersediaan komputasi yang memadai ini diharapkan dapat menarik lebih banyak talenta terbaik untuk bergabung dengan Meta.

Serapan Listrik dan Air Skala Besar: Sebuah Kekhawatiran

Di balik megaprojek ambisius ini, pembangunan pusat data raksasa seperti Hyperion dan Prometheus tak luput dari sorotan kekhawatiran serius. Menurut laporan TechCrunch yang dihimpun KompasTekno pada Kamis, 17 Juli 2025, kedua fasilitas ini diperkirakan akan menyerap energi dalam jumlah kolosal, setara dengan kebutuhan listrik jutaan rumah tangga di AS. Skala konsumsi energi yang begitu masif ini berpotensi besar menguras pasokan listrik dan air bersih dari wilayah di sekitar lokasi pusat data.

Contoh nyata dampaknya terlihat pada proyek pusat data Meta di Newton County, Georgia, yang dilaporkan menyebabkan krisis air bersih, hingga keran air di beberapa rumah warga mengering, sebagaimana diungkap The New York Times. Masalah ini tidak hanya menimpa Meta; perusahaan AI lain seperti CoreWeave juga dilaporkan menimbulkan dampak serupa. Bloomberg bahkan melaporkan bahwa ekspansi pusat data AI oleh CoreWeave diproyeksikan akan menggandakan kebutuhan listrik sebuah kota di dekat Dallas, Texas, AS.

Dukungan Pemerintah AS di Balik Ambisi AI

Meskipun demikian, perusahaan teknologi tetap gencar membangun proyek pusat data masif untuk mewujudkan ambisi AI mereka, didukung penuh oleh pemerintah pusat AS. Menteri Energi AS, Chris Wright, menyerukan agar AS menjadi “pemimpin garda terdepan” dalam energi intensif lanjutan, khususnya kecerdasan buatan. Menurut Wright, AI berpotensi mengubah listrik menjadi “output paling berharga” yaitu “kecerdasan”. Oleh karena itu, pemerintah federal siap mempercepat produksi energi dari sumber daya seperti batu bara, nuklir, panas bumi, dan gas alam untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Para ahli memperkirakan bahwa pada tahun 2030, pusat data AI berpotensi menyerap hingga 20 persen dari total konsumsi listrik nasional AS, sebuah lonjakan drastis dari angka 2,5 persen pada tahun 2022. Angka ini menggarisbawahi tantangan besar sekaligus urgensi dalam menyeimbangkan inovasi AI dengan keberlanjutan sumber daya.

Berita Terkait

Backup Chat WhatsApp: Panduan Lengkap di iPhone & Android
OPPO Gandeng BRI Super League 2025-2027: Kolaborasi Resmi!
Geger! Australia Larang Anak di Bawah Umur Nonton YouTube, Kapan?
5 Aplikasi Beli Crypto Terbaik & Aman di Indonesia [2024]
AI Digarap! Indonesia-Inggris Rancang Regulasi di 6 Sektor
Alibaba Gebrak Pasar AI! Model Open-Source Baru Lebih Hebat dari OpenAI?
Trading Saham AS 24 Jam? Pluang Sekarang Punya Fitur Ini!
Indihome Ekspansi: Mitratel & Telkom Optimalkan Jaringan Fiber

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 09:15 WIB

Backup Chat WhatsApp: Panduan Lengkap di iPhone & Android

Jumat, 1 Agustus 2025 - 01:47 WIB

OPPO Gandeng BRI Super League 2025-2027: Kolaborasi Resmi!

Kamis, 31 Juli 2025 - 08:59 WIB

Geger! Australia Larang Anak di Bawah Umur Nonton YouTube, Kapan?

Rabu, 30 Juli 2025 - 20:44 WIB

5 Aplikasi Beli Crypto Terbaik & Aman di Indonesia [2024]

Selasa, 29 Juli 2025 - 00:24 WIB

AI Digarap! Indonesia-Inggris Rancang Regulasi di 6 Sektor

Berita Terbaru

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB

Romantis! Saksikan Drama China Malam yang Lembut, Disini!

Hiburan

Romantis! Saksikan Drama China Malam yang Lembut, Disini!

Sabtu, 30 Agu 2025 - 15:16 WIB